
Matematika (dari bahasa Yunani Kuno μάθημα (máthēma), berarti "pengetahuan, pemikiran, pengkajian, pembelajaran"), adalah bidang ilmu, yang mencakup studi tentang topik-topik seperti bilangan (aritmetika dan teori bilangan),[1] rumus dan struktur terkait (aljabar),[2] bangun dan ruang tempat mereka berada (geometri),[1] dan besaran serta perubahannya (kalkulus dan analisis).[3][4][5] Tidak ada kesepakatan umum tentang ruang lingkup yang tepat atau status epistemologisnya.[6][7] Matematika banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk fenomena pemodelan. Hal ini memungkinkan ekstraksi perkiraan kuantitatif dari hukum-hukum percobaan. Misalnya, pergerakan planet dapat diprediksi dengan akurasi tinggi menggunakan hukum gravitasi Newton yang dipadukan dengan perhitungan matematis. Ketakbergantungan kebenaran matematis dari percobaan manapun menyiratkan bahwa keakuratan perkiraan semacam itu hanya bergantung pada kecukupan model untuk menggambarkan kenyataan. Jadi, ketika munculnya beberapa perkiraan yang tidak tepat, itu berarti bahwa model harus diperbaiki atau diubah, bukan berarti matematika salah. Misalnya, presesi apsis atau perihelium Merkurius tidak dapat dijelaskan dengan hukum gravitasi Newton, tetapi dijelaskan secara akurat oleh relativitas umum Einstein. Pengesahan percobaan teori Einstein ini menunjukkan bahwa hukum gravitasi Newton hanyalah hampiran (yang masih sangat akurat dalam kehidupan sehari-hari).
Batak Toba adalah suatu kesatuan kultural. Batak Toba tidak mesti tinggal di wilayah geografis Toba, meski asal-muasal adalah Toba. Sebagaimana suku-suku bangsa lain, etnis Batak Toba pun bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih menjanjikan penghidupan yang lebih baik. Contoh, mayoritas penduduk asli Silindung adalah marga-marga Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Simorangkir, Hutapea, dan Lumbantobing. Padahal keenam marga tersebut adalah keturunan Guru Mangaloksa yang merupakan anak kedua dari Raja Hasibuan di wilayah Toba. Demikian pula marga Nasution yang kebanyakan tinggal wilayah Padang Sidempuan adalah saudara marga Siahaan di Balige, tentu kedua marga ini adalah turunan leluhur yang sama. Batak Toba sebagai kesatuan kultural pasti dapat menyebar ke berbagai penjuru melintasi batas-batas geografis asal leluhurnya, Si Raja Batak yakni wilayah Toba yang secara spesifik adalah Desa Sianjur Mulamula terletak di lereng Gunung Pusuk Buhit, kira-kira 45 menit berkendara dari Pangururan, Ibu kota Kabupaten Samosir, sekarang. Batak Toba adalah salah satu suku yang berasal dari kabupaten Tobasa di provinsi Sumatera Utara yang memiliki beragam kebudayaan daerah yang memiliki ciri khas sehingga menjadikannya sedikit berbeda dari daerah lainnya. Seperti Gondang, Tor-tor, patung Sigale-gale yang merupakan salah satu ikon kesenian Batak Toba. Selain itu yang menarik dari kebudayaan Batak Toba yaitu rumah Adat yang bernama Jabu Bolon. Dalam arsitektur bangunan Rumah Adat Batak Toba terdapat unsur-unsur bangunan seperti rumah adat pada umumnya. Unsur-unsur bangunan yang dimaksud seperti atap, tiang, jendela, pintu, dan lain-lain. Konsep matematika dapat digunakan untuk mengeksplorasi Matematika dalam budaya. Istilah yang digunakan untuk mengasosiasi matematika dan budaya adalah etnomatematika. Unsurunsur budaya seperti tari daerah, lagu daerah, adat istiadat, bahasa daerah, permainan tradisional, makanan tradisional perlu dijaga dan dilestarikan. Salah satunya adalah budaya yang terdapat pada Suku Batak. Kekayaan Suku Batak dari segi bahasa yaitu aksara Batak yang merupakan bagian penting pada jaman dahulu dalam menulis dokumen, naskah kuno, dll. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi etnomatematika pada aksara Batak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini ditemukan konsep matematika pada pola aksara Batak yaitu geometri dimensi satu, garis berpotongan, garis sejajar, dan sudut lancip. Selain itu terdapat juga konsep transformasi geometri yaitu refleksi terhadap sumbu x dan sumbu y. Etnomatematika berasal dari ethnomathematics, yang terdiri dari tiga suku kata yaitu ethno, mathema, dan tics. Etnomatematika diartikan sebagai matematika yang dipraktikkan di dalam kelompok budaya seperti masyarakat nasional, suku, kelompok buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu dan kelas professional (D`Ambrosio, 1985). Tujuan dari kajian tentang etnomatematika agar keterkaitan antara matematika dan budaya bisa lebih dipahami, sehingga persepsi siswa atau masyarakat tentang matematika menjadi lebih tepat dan lebih mudah dipahami. Dan agar aplikasi dan manfaat matematika lebih dapat dioptimalkan.
0 Komentar