Memasuki abad ke 21 bangsa Indonesia mengalami kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan adanya informasi dan Komunikasi yang menyebar secara cepat dalam setiap lini kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan hal tersebut, dunia pendidikan juga mengalami dampak yang signifikan. Dampak tersebut membawa pengaruh secara langsung terhadap proses pendidikan baik bersifat positif maupun negatif. Menurut (Majid, 2009) proses pembelajaran sesungguhnya memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga pembelajaran yang diselenggarakan dapat membawa kebermaknaan dan kemanfaatan bagi pembelajar. Hal tersebut diharapkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan peserta didik dalam mengeksplorasi dan menggali potensinya secara optimal dengan kreatif, inovatif, dan menyenangkan Oleh karena itu, proses pembelajaran yang bermutu sejatinya dapat dimulai sejak usia dini dengan mempertimbangkan aspek perkembangan dan karakteristik anak secara holistik dan integratif (Mariyana, 2013).
Hal ini memberi arti bahwa pembelajaran yang bermutu menjadi faktor utama dalam keberhasilan pendidikan. Mutu dalam pembelajaran dapat ditingkatkan melalui pengelolaan kelas yang memadai dengan mengedepankan prinsip-prinsip dan pendekatan yang humanis bagi anak. Namun demikian, pada umumnya pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan baik formal, informal maupun nonformal masih terdapat banyak kendala, hambatan, dan tantangan. Dahulu, pembelajaran lebih bersifat tradisionalis, manual, dogmatis, penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang belum variatif. Menurut (Sa’ud, 2010) penggunaan IT ini diantaranya melalui media audio, komputer, dan internet diasumsikan dapat membangkitkan dan menstimulasi perkembangan pada peserta didik. Oleh karena itu, optimalisasi pemanfaatan IT menjadi salah satu solusi alternatif dalam pembelajaran abad 21 ini.
Pembelajaran melalui alat teknologi tersebut, diharapkan mampu mendongkrak suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, inspiratif, dan menyenangkan bagi peserta didik diabad 21. Selain itu, manfaatnya lainnya bagi anak usia dini adalah mampu menstimulasi perkembangan anak secara keseluruhan dengan mempertimbangkan karakteristik anak. IT dapat meningkatkan mutu pengajaran l, pembelajaran, serta dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berfikir peserta didik maupun perkembangan karakteristik masing-masing peserta didik.
Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Mariyana, dkk. (2013). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group.
Sa’ud, U.S. (2010). Inovasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta
0 Komentar