Saat ini, dunia sudah mulai memasuki era society 5.0 dimana segala aspek kehidupan menekankan interaksi dan kolaborasi antara manusia dan mesin. Fokusnya dari era society 5.0 adalah bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberikan kemudahan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia salah satunya adalah hadirnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Kecerdasan buatan (AI) telah memainkan peran penting dalam berbagai bidang kehidupan, begitu juga bidang pendidikan. AI telah menghasilkan solusi pembelajaran dan pengajaran baru yang telah diuji di berbagai lingkungan pendidikan.
Dewasa ini penggunaan IT telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Berbagi aspek kehidupan manusia telah dipengaruhi oleh perkembangan IT mulai dari perseorangan hingga instansi pemerintahan dalam segala bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan.
IT sebenarnya sudah sering digunakan dalam mendukung pembelajaran, baik di sekolah atau untuk pembelajaran mandiri (self learning). Namun di era digitalisasi ini, tidak menutup kemungkinan ke depannya kegiatan pembelajaran akan lebih banyak menerapkan kecerdasan buatan (AI), seperti digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran, melakukan asesmen, dan memberikan umpan balik pembelajaran.
Artificial Intelligence merupakan suatu instruksi buatan yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan suatu hal yang dalam sudut pandang manusia adalah cerdas atau dapat dipahami sebagai sebuah inovasi tentang bagaimana membuat komputer dapat melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik dari manusia. Kecerdasan buatan atau lebih dikenal sebagai Artificial Intelligence sebenarnya merupakan topik yang tidak baru sebab telah menjadi studi di berbagai negara di abad ke-19 untuk meningkatkan peradaban kehidupan manusia (Barr et al, 1982; Rich dan Knight, 1991).
AI sangat penting bagi masa depan pendidikan karena dapat memfasilitasi pembelajaran yang dipersonalisasi, meningkatkan efisiensi pengajaran dan manajemen, serta memberikan solusi cerdas untuk masalah dunia nyata. Tidak hanya pendidik, peserta didik juga perlu dilengkapi dengan keterampilan AI agar dapat beradaptasi dan memiliki dampak yang lebih besar dalam perkembangan dan kemajuan di berbagai disiplin ilmu. AI telah banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan di universitas dan oleh para mahasiswa (Kennedy, 2023), misalnya di negara-negara Eropa dan Amerika. Tak pelak di masa depan, AI juga akan digunakan mulai dari sekolah dasar bahkan kindergarten atau anak masa prasekolah. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri agar tidak tertinggal dalam perkembangan zaman yang semakin maju dengan dunia global.
Tidak hanya selalu tentang robotika, beberapa penerapan AI di bidang pendidikan (Tjahyanti, 2022), antara lain:
Mentor Virtual
AI bisa memberikan umpan balik dari aktivitas belajar dan latihan soal para siswa, kemudianmemberikan rekomendasi materi yang perlu dipelajari kembali layaknya seorang guru atau tutor. Salah satu contoh penerapannya adalah Blackboard yang merupakan alat yang banyak digunakan di perguruan tinggi di Eropa dan Amerika. Alat AI ini banyak digunakan para professor/dosen untuk mempublikasi catatan, pekerjaan rumah, kuis, dan tes yang memungkinkan siswa dapat mengajukan pertanyaan dan tugas untuk proses penilaian. Alat ini bisa mengidentifikasi alasan di balik ketidakpahaman siswa dan bisa menawarkan solusi-solusi yang sudah dirilis oleh dosen dan diprogramkan sebelumnya.
Asisten Suara (Voice Assistant)
Asisten suara atau Voice Assistant juga merupakan salah satu teknologi AI yang paling banyak dikenal dan dimanfaatkan diberbagai bidang, termasuk pendidikan. Contoh voice assistant yang umum dikenal seperti Google Assistant (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft), dan lainnya. Voice Assistant memungkinkan para murid bisa mencari materi, referensi soal, artikel, sampai buku dengan hanya berbicara atau menyebutkan kata kunci.
Konten Cerdas (Smart Content)
Merupakan teknologi AI yang berfungsi membagi dan menemukan konten materi dan bukudigital yang sudah diprogram secara virtual dengan lebih mudah dan cepat. Contoh umum penerapan teknologi ini terdapat di berbagai perpustakaan digital saat ini, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum. AI bisa menemukan dan mengkategorikan buku yang Anda cari secara cepat dan terstruktur. Bahkan Anda akan diberikan rekomendasi buku dan konten lain yang relevan dengan apa yang sedang Anda cari.
Penterjemah Presentasi (Presentation Translator)
Teknologi yang satu ini memiliki kemiripan dengan Voice Assistant yaitu mengandalkan suara dalam menjalankan fungsinya. Hanya saja Presentation Translator memiliki spesifikasi kegunaan untuk menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang Anda inginkan.
Penilaian Otomatis (Automatic Assessment)
Saat ini AI banyak digunakan untuk keperluan asesmen dan koreksi soal otomatis secara online. Penggunaan fitur seperti ini memudahkan guru dan tutor menyiapkan dan mengadakan kuis maupun ulangan secara mudah dan praktis. Guru dan tutor tidak perlu lagi harus membuat soal dan mengoreksi soal secara manual. Fitur ini memungkinkan guru dapat membuat kuis dan ulangan dengan mudah dan praktis. Guru hanya perlu memilih jenis mata pelajaran, jenjang, jumlah soal, tingkat kesulitan, dan beberapa pilihan lainnya. Setelah itu guru hanya perlu membagikan link kuis tersebut kepada para murid untuk langsung dikerjakan secara daring.
Pembelajaran yang Dipersonalisasi (Personalized Learning)
Penerapan teknologi ini sudah cukup umum ditemui. Personalized Learning sebenarnya memiliki kemiripan dengan contoh teknologi AI lainnya. Pada intinya teknologi AI ini memungkinkan para siswa atau pengguna mendapatkan layanan layaknya asisten pribadi. AI akan mengumpulkan data dari aktivitas belajar yang sudah dilakukan oleh pengguna, dan kemudian akan memberikan alternatif solusi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. AI juga akan memberikan rekomendasi konten, memberitahu jadwal belajar pengguna, dan berbagai fungsi penting lainnya. AI akan belajar untuk mengoptimalkan cara belajar pengguna agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif.
Meskipun penerapan AI dalam pendidikan memberikan perubahan dan inovasi yang positif, terdapat tantangan etika yang perlu dipertimbangkan. Aspek etika ini melibatkan perlindungan data dan privasi, transparansi dalam pengambilan keputusan AI, pencegahan bias, integritas akademik, dan akuntabilitas. Oleh karena itu, perlu keseimbangan antara pengembangan inovasi AI dan antisipasi dampak negatifnya, misalnya terhadap lapangan pekerjaan manusia, perlindungan data dan privasi, serta humanity dalam masyarakat sebagai makhluk sosial.
Referensi:
Kennedy, P. S. J. (2023). Digitalisasi Pendidikan: Artificial Intelligence Di Pendidikan Tinggi. In Prosiding Seminar Nasional UNARS (Vol. 2, No. 1, pp. 205-215).
Tjahyanti, L. P. A. S., Saputra, P. S., & Santo Gitakarma, M. (2022). Peran Artificial Intelligence (AI) Untuk Mendukung Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. KOMTEKS, 1(1).
Rich, E., & Knight, K. (1991). Artificial Intelligence. McGraw-Hill Inc. New York.
Barr, A., Edward A. Feigenbaum, Paul R. Cohen. (1982). The Handbook of Artificial Intelligence. Wiley Inc. New York.
0 Komentar